Jumat, 15 Juli 2011

google mengubah cara otak mengigat???



Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan penggunaan luas mesin pencari dan penyimpan data online mengubah cara otak mengingat. Otak memilih tak mengingat data yang mudah ditemukan di mesin pencari seperti Google.

Para ilmuwan yang dipimpin Betsy Sparrow, dosen psikologi dari Universitas Columbia, melakukan empat percobaan memori yang berbeda. Bersama Daniel M. Wegner dari Harvard dan Jenny Liu dari Universitas Wisconsin, Madison, melakukan percobaan, partisipan disuruh mengetik kalimat 40 bit seperti "mata kalkun lebih besar dari otaknya" ke dalam komputer. Separuh partisipan percaya informasi ini akan disimpan di komputer, sementara separuh lagi percaya akan dihapus.

Partisipan secara signifikan lebih mudah mengingat informasi yang tak bisa ditemukan lagi nanti. "Partisipan tidak membuat usaha untuk mengingat ketika mereka berpikir bisa nanti ditemukan di pernyataan yang telah mereka baca sebelumnya," tulis para peneliti seperti dilansir The New York Times.

Percobaan kedua, bertujuan menentukan apakah akses komputer berdampak untuk apa yang kita ingat. "Jika ditanyakan pertanyaan apakah ada negara yang memiliki bendera hanya satu warna, sebagai contoh," tulis penulis, "apakah kita memikirkan bendera atau segera mencari di internet?"

Dalam percobaan ini, setiap peserta diminta mengingat kedua pernyataan tadi dan dari lima folder, di folder manakah data disimpan. Peneliti terkejut ketika menemukan orang sepertinya lebih mudah mengingat folder.

Percobaan ini mendalami aspek yang dikenal sebagai 'ingatan transaktif', ungkapan bahwa kita mengandalkan keluarga, teman dan teman kerja sebagai referensi untuk menyimpan informasi.

"Saya suka menonton bisbol," kata Sparrow. "Namun saya tahu suami saya mengetahui fakta bisbol, sehingga ketika saya ingin bertanya sesuatu tinggal bertanya padanya dan saya tak perlu mengingatnya."

Sparrow menyebutkan, dampak internet atas ingatan masih belum tergali luas. Namun penelitiannya ini menyimpulkan bahwa internet telah menjadi sistem penyimpanan eksternal utama manusia. "Ingatan manusia beradaptasi dengan teknologi komunikasi," katanya.

Kemajuan internet, dengan logaritma rumit mesin pencari, telah membuat akses informasi semudah mengangkat jari. Tak perlu banyak biaya untuk menemukan yang kita cari

Sabtu, 09 Juli 2011

mengenal diri kita sendiri dan membangunkan raksasa dalam diri.

Sahabat, pernahkah Anda berfikir bahwa apa sebenarnya yang meyebabkan sukses dan gagal? Dari beberapa buku dan pengalaman hidup yang memang belum seberapa ini, ternyata ada satu yang selalu kita abaikan dan tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dengan hati. Sesuatu yang besar dan bisa jadi sangat besar seperti layaknya raksasa ternyata memang telah ada dalam diri setiap manusia. Raksasa dalam diri kita itu ternyata sanggup menjadikan kita seperti apa yang kita inginkan.

Lalu mungkin sahabat bertanya apakah raksasa itu, hingga dikatakan bisa menjadi seperti yang kita inginkan?

Raksasa itu tiada lain adalah sebuah keyakinan. Dalam istilah saya keyakinan lebih tinggi nilainya dari pada kepercayaan. Keyakinan itu meyeluruh meliputi hati dan jiwa kita. Kayakinan dapat memindahkan gunung yang tinggi, menembus batas pikiran kita yang memang sering membatasi. Keyakinan yang bukan hanya diucapkan secar lisan saja.

Sebenarnya keyakinanlah yang harus kita bangunkan dari tidurnya, mengapa demikian? karena ternyata tidak semua orang mampu membangkitkanya, dengan kata lain kita tidak mampu membuat sebuah keyakinan itu begitu teguh terpatri dalam jiwa dan raga kita. Kadang kata keyakinan begitu mudahnya di ucapkan, contohnya seringkali kita apabila ditanya apakah Anda yakin dengan apa yang anda lakukan atau apakah anda yakin bahwa anda bisa kaya? dan berbagai pertanyaan lain tentang keyakinan, kita menjawab dimulut kita YAKIN seolah tanpa keraguan, tetapi sebenarnya jauh dilubuk hati terdalam, Anda merasa ragu dan tidak yakin 100%. Sulit sekali membuat hati kita begitu mantap tanpa keraguan untuk meyakini sesuatu. Walhasil seringkali kita tidak dapat ,mencapai apa yang kita yakini tersebut karena sebenarnya kita sendiri tidak yakin.

Itulah mengapa kita selalu saja gagal dan sulit mecapai suatu cita-cita.

Saya mempunyai pengalaman dengan cerita mengenai keyakinan ini.
pada saat pengembaraan ku disebuah kampung di pesisir pantai selatan yang ternyata masih banyak masyarakatnya mempercayai hal-hal berbau magis, saya bertemu dengan seorang tua sederhana yang dikenal mempunyai ilmu kanuragan tinggi. Katanya konon dari cerita masyarakat yang mengenalnya dia mampu menaklukan api, karena pada waktu ada sebuah rumah yang kebakaran, dengan berani dia masuk dalam kobaran rumah yang terbakar untuk medamkan api dan ajaibnya tanpa bekas terbakar sedikitpun. Dia juga kebal segala jenis benda tajam dan kalaupun terluka cukup berendam di sungai dan kembali tanpa luka sedikitpun, nyaris tidak ada bekasnya.

Mendengar cerita tersebut, saya yang memang penasaran dan sebenarnya kurang mempercayai dengan hal-hal seperti itu menjadi penasaran dan memberanikan diri berkunjung kerumahnya dngan niat hanya ingin tahu kebenaran cerita tersebut dari beliau langsung. Saat berbincang dirumahnya yang sederhana, beliau menceritakan pengalaman hidupnya hingga keyakinannya akan ilmu warisan leluhurnya yang masih tetap ia jaga dan mungkin dialah satu-satunya orang yang masih mempunyai ilmu kanuragan tingkat tinggi di kampung itu. Dari seluruh cerita dan pengalam beliau dalam menuntut ilmu kanuragan, beliau mengatakan bahwa yang paling utama adalah keyakinan diri agar ilmu tersebut dapat menyerap dan dapat diterima oleh tubuh. Jika tidak yakin tidak akan berhasil katanya.

Saya tidak tertarik dengan ilmu kenuragan semacam itu dan sejenisnya. Tapi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada kekuatan dalam tubuh manusia yang bisa dibangkitkan dengan sebuah kunci yang disebut KEYAKINAN.

Terlepas dari cerita tentang ilmu kanuragan tersebut, dalam beberapa buku yang pernah saya baca tentang pengembangan diri , motivasi dan tujuan hidup dalam menggapai kesuksesan, bahwa peranan sebuah keyakinan memegang peranan penting dalam keberhasilan seseorang. Kita sering mendengar ungkapan bahwa "jika kita yakin bisa, maka kita pasti bisa". Ungkapan itu memang benar adanya. Entah kebetulan atau tidak, hal ini pernah juga saya alami ketika saat masih bekerja dulu. Sudah menjadi rutinitas setiap bulan jika seorang marketing menghadapi target yang telah ditentukan perusahaan untuk dicapai dalam setiap bulannya. Saya yang pada saat itu berposisi menjadi manager marketing tentu mempunyai target penjualan perunit yang harus dicapai oleh unit saya pada saat itu. Target unit tersebut saya bagi kepada beberapa orang marketing saya. Dan ajaibnya target tersebut dapat dicapai setiap bulannya. Dengan tanpa mengesampingkan peranan dan kehebatan marketing saya dalam melakukan penjualan, ada satu kata kunci yang sering saya ungkapkan pada mereka bahwa kita semua harus yakin bahwa kita bisa mencapainya, tentu juga harus disertai dengan strategi yang benar dan menjalankan langkah-langkahnya dengan fokus. Hasilnya unit saya setiap bulan selalu menjadi unit terbaik dengan pencapaian penjualan yang tinggi. Penghargaan dan berbagai macam bonus pun menjadi langganan unit saya setiap bulannya.

Saya hanya memotivasi mereka untuk berhasil dan selalu yakin bahwa target itu bisa dicapai. Namun ada satu lagi kunci sukses yang lainya yaitu setelah kita meyakini bahwa kita bisa mencapainya, saya menyarankan pada mereka untuk melepaskan keterikatan pada tujuan. Hal ini adalah untuk menghindari rasa cemas dan ketakutan kita yang dapat membuat kita menjadi stress akibat selalu memikirkan target agar dan agar kita dapat menjalaninya dengan ketenangan. Dan mujarab sekali karena sesulit apapun tantangannya dan selelah apapun kita bekerja, kita akan selalu merasa enjoy menikmatinya.

Jika ditarik benang merah (kayak di OVJ aja ya…he he) dari cerita diatas, ada satu kesamaan tentang sebuah kekuatan besar yang bisa menggerakan dan memuculkan potensi terpendam kita yaitu sebuah keyakinan. Keyakinan adalah raksasa yang tertidur dalam diri kita. Jadi jangan biarkan keyakinan yang salah menghancurkan diri kita, buanglah segala keraguan-raguan yang menjadi racun dalam diri kita. Setelah itu jalanilah dengan kegembiraan. Jangan lekatkan semua pikiran kita pada tujuan. Hal ini kelihatan bertolak belakang dengan keyakinan kita. Maksudnya begini, setelah kita yakin lalu menjalankannya dan fokus pada langkah yang harus kita jalani, maka jalani saja dengan kegembiraan. Istilahnya melepaskan atau mengikhlaskan diri menjalaninya. Jangan pikirkan nanti hasilnya seperti apa. Biarkan pikiran dan hati kita lepas bebas. Anda akan lihat keajaiban pada hasil akhirnya nanti, tanpa kita sadari kita ternyata telah mencapainya.